Pengalihan status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya membuahkan hasil. Pasalnya, kemarin Kamis 26/07 Menteri Agama RI Lukman Hakim meresmikan transformasi salah satu perguruan tinggi di Kota Kediri ini secara langsung. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, pejabat pemerintah Kota Kediri, rektor dari berbagai perguruan tinggi, pemuka agama, hingga Wakil Wali Kota Kediri, Lilik Muhibah.
Peresmian yang berlangsung di gedung sport center IAIN Kediri ini ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan tiga prasasti. Ketiga prasasti itu diantaranya adalah prasasti peresmian perubahan STAIN Kediri menjadi IAIN Kediri, prasasti pembangunan gedung baru IAIN tahun 2017 dan prasasti pembangunan gedung perpustakaan IAIN Kediri.
Menurut Lukman Hakim, Peningkatan status STAIN menjadi IAIN harus dimaknai sebagai momentum perubahan atau transformasi dalam banyak hal, tidak hanya transformasi kelembagaan, ekonomi dan ilmu pengetahuan namun juga perwujudan menuju World Class University. Dimasa yang akan datang, menurutnya, IAIN Kediri diharapkan dapat menjadi kiblat kebudayaan Islam, tidak hanya di Indonesia bahkan dimancanegara.
Selain itu, dalam sambutannya Lukman juga mengatakan bahwa lahirnya IAIN ini bukanlah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini saja, tapi untuk puluhan hingga ratusan tahun mendatang. “Transformasi STAIN Kediri menjadi IAIN Kediri yang merujuk pada Peraturan Pemerintah (Perpres) no. 24 tahun 2018 ini, menjadi kebanggan kita semua. Semoga hadirnya IAIN Kediri dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di Kediri, Indonesia dan Internasional,” ujarnya.
Tak hanya Menteri Agama yang merasa bangga terhadap peralihan status IAIN Kediri ini. Wakil Wali Kota Kediri, Lilik Muhibbah yang turut hadir dalam acara ini juga menyampaikan rasa bangganya. Hal ini disampaikan langsung dalam sambutannya, bahwa sebagai salah satu lembaga pendidikan di Kota Kediri, IAIN Kediri yang sebelumnya masih STAIN Kediri turut berperan menaikkan taraf pendidikan Kota Kediri yang sebelumnya pada 2016 dengan indeks 76,33 kemudian naik menjadi 77,13 pada 2017. “STAIN Kediri, atau yang sekarang menjadi IAIN telah membawa dampak terhadap kemajuan masyarakat kediri. Semoga kedepannya IAIN Kediri bisa memberikan pendidikan yang semakin baik bagi warga Kota Kediri dan sekitarnya,” tambah Ning Lik, sapaan akrab Wakil Walikota Kediri.
Hal senada juga disampaikan oleh Rektor IAIN Kediri, Nur Chamid. “Karna IAIN Kediri memiliki amanat mengasuh anak bangsa dalam iman dan taqwa, semoga IAIN Kediri bisa membangun amanat sesuai keinginan bangsa dan negara,” tuturnya.