Dalam rangka meningkatkan kepatuhan perizinan berusaha berbasis risiko, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri menggelar kegiatan Pembinaan Penanaman Modal dengan Tema “Bimbingan Teknis Perizinan Berusaha untuk Kegiatan Usaha Jasa Jahit”. Kegiatan yang diikuti oleh 110 pelaku usaha jahit se-Kota Kediri tersebut digelar dalam dua hari pada Rabu (4/9) dan Kamis (5/9) bertempat di salah satu hotel di Kota Kediri. Kegiatan tersebut berisi penyampaian materi seputar Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) beserta tata cara pengisian yang benar.
Dalam sambutannya, Edi Darmasto, Kepala DPMPTSP Kota Kediri mengutarakan bahwa kegiatan Bimtek dimaksudkan untuk membekali dan memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha terkait Sistem Perizinan Berusaha OSS-RBA yang merupakan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Usaha Berbasis Risiko. “Saat ini Pemkot Kediri sedang getol meningkatkan kepatuhan para pelaku usaha dalam pengisian OSS-RBA. Ada beberapa yang belum patuh OSS-RBA, ada juga yang salah dalam mengisi klasifikasi, maka dari itu kita hadirkan hari ini agar mendapat materi dari narasumber langsung,” jelasnya.
Edi melanjutkan, aplikasi OSS-RBA merupakan suatu sistem terpadu yang mengatur tentang perizinan berusaha menggunakan pendekatan risiko. Adapun jenis risiko di OSS-RBA terbagi menjadi empat, antara lain: risiko rendah, risiko menengah-rendah, risiko menengah-tinggi dan risiko tinggi. "Kalau risiko rendah maka persyaratannya cukup dengan NIB saja, sedangkan untuk menengah rendah, menengah tinggi disamping NIB juga harus ada sertifikat standar. Selanjutnya risiko tinggi harus ada NIB dan izin," terangnya.
Pada kegiatan yang dimulai sejak pukul 8.00 tersebut, dirinya menjelaskan pihaknya tidak menentukan target pengisian OSS-RBA secara pasti, akan tetapi Pemkot Kediri menargetkan terjadinya peningkatan kepatuhan berusaha yang signifikan di Kota Kediri. “Intinya masih perlu meningkatkan kepatuhan, jadi kita tingkatkan kepatuhan pelaku usaha terkait dengan administrasinya, kewajiban-kewajibannya,” ucap Edi. Melalui Bimtek ini, ia berharap agar kepatuhan berusaha, terutama dari sektor jahit semakin meningkat. “Semoga para pelaku usaha kepatuhannya semakin meningkat secara administrasi, secara pengelolaan usaha benar, maka risiko lingkungan semakin rendah. Intinya meminimalisir risiko yang terjadi,” pungkasnya.
Salah satu peserta Bimtek, Rifqi Asyadulloh, dari Medalimas Tailor mengucapkan terima kasih kepada DPMPTSP Kota Kediri atas materi beserta bimbingan yang telah diberikan. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi pelaku usaha, karena di samping mendapatkan penjelasan seputar OSS-RBA juga dapat mengetahui sekaligus mencari solusi atas kesalahan saat pengisian OSS-RBA. “Semoga DPMPTSP Kota Kediri selalu memberikan pelayanan terbaik untuk pelaku usaha di Kota Kediri,” tutupnya.