Guna meningkatkan pengetahuan pelaku usaha tentang tata cara produksi dan pengolahan pangan yang baik dan layak konsumsi, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan menggelar kegiatan penyuluhan keamanan pangan. Berlangsung selama tiga hari mulai Rabu hingga Jumat, 5-7 November di salah satu hotel, kegiatan ini diperuntukkan bagi pemilik gerai pangan jajanan siap saji.
Saat memberi keterangan secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan dr. Moh Fajri Mubasysyir menyampaikan kegiatan ini sekaligus dalam rangka mendukung penataan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Kediri. “Penyuluhan ini diikuti oleh 150 PKL makanan siap saji yang kita bagi sebanyak 50 peserta setiap harinya. Mereka adalah pedagang yang memiliki gerai pangan di sepanjang Jalan Dhoho, Jalan Brawijaya dan CFD,” terangnya.
Dikatakan dr.Fajri penyuluhan tentang keamanan pangan ini penting diselenggarakan untuk mencegah kemungkinan cemaran biologi, kimia dan benda lain pada makanan yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Setelah kegiatan ini, Dinas Kesehatan akan melakukan tindak lanjut dengan mengadakan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) bekerjasama dengan puskesmas setempat. “Tim kami akan melihat kebersihan dan kelayakan bahan pangan yang digunakan. Setelah dinyatakan layak, maka akan kita beri label sebagai bukti bahwa pengolahan pangan yang ada di gerai pangan itu makanannya sudah aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” jelasnya.
Setelah mengikuti kegiatan ini, dr. Fajri berharap semua pedagang kali lima betul-betul memperhatikan keamanan dan kelayakan makanan untuk dikonsumsi masyarakat. "Adanya penyuluhan ini, kita berharap para pedagang makanan cepat saji dapat memproduksi makanan yang aman bagi konsumen, terutama dalam hal pemakaian bahan tambahan pangan yang aman,” tandasnya.
Dengan menghadirkan pemateri dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, para peserta dibekali materi mengenai prinsip pengolahan makanan, pengurusan izin dan sanitasi makanan.
Saat mendengarkan paparan materi dari narasumber, terlihat para peserta begitu antusias menyimak materi yang disampaikan. Salah satunya Indra Miko yang mengungkapkan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
Pemilik usaha ayam rempah yang sudah berdiri sejak tahun 2019 itu mengaku kegiatan ini penting untuk diikuti mengingat sebagai pelaku usaha kuliner yang merintis usaha dari bawah keamanan pangan sangat diperhatikan. "Informasi yang disampaikan sangat penting dan dibutuhkan untuk mengetahui parameter aman dalam pengolahan makanan," ungkapnya.